Halaman

30 Januari, 2012

Ekosistem karst

GUA DAN PENGHUNINYA
                              Take nothing but picture, Kill nothing but the time, Leave nothing but footprint , (Mengambil tak lain hanya foto, membunuh tak lain hanya waktu, meninggalkan tak lain hanya jejak kaki), motto tersebut merupakan pegangan para penelusur gua yang pada intinya bagaimana menelusuri keindahan gua tanpa perlu merusak dan mengganggunya. Gua merupakan salah satu ciri khas kawasan karst. Kawasan karst atau gunung gamping merupakan kawasan yang unik serta kaya akan sumber daya hayati dan non hayati.
                      Indonesia mempunyai kawasan karst seluas 20% dari total wilayahnya. Salah satu kawasan karst di Indonesia yang dikenal sebagai Gunung Sewu pernah didengungkan akan dicalonkan sebagai salah satu Warisan Dunia (World Heritage) karena keunikannya.
                                  Batu gamping sebagai salah satu bahan baku pembuatan semen, dengan eksplorasi yang tidak bijaksana, lambat laun warisan dunia yang unik dan terbentuk ribuan tahun ini akan hilang dan hanya menjadi cerita anak cucu kita kelak, jika kita tidak ikut membantu melestarikannya.
Definisi Karst
Karst dan Karakteristiknya
                Istilah karst yang dikenal di Indonesia sebenarnya diadopsi dari bahasa Yugoslavia/Slovenia. Istilah aslinya adalah krst / krast’ yang merupakan nama suatu kawasan di perbatasan antara Yugoslavia dengan Italia Utara, dekat kota Trieste .
Ciri-ciri daerah karst antara lain :
* Daerahnya berupa cekungan-cekungan
* Terdapat bukit-bukit kecil
* Sungai-sungai yang nampak dipermukaan hilang dan terputus ke dalam tanah.
* Adanya sungai-sungai di bawah permukaan tanah
* Adanya endapan sedimen lempung berwama merah hasil dari pelapukan batu gamping.
* Permukaan yang terbuka nampak kasar, berlubang-lubang dan runcing.

Bentang alam seperti ini dapat Anda jumpai pada daerah di sekitar daerah Gombong,
Jawa Tengah atau daerah Pegunungan Sewu di Gunung Kidul, DIY.
 Proses Terbentuknya Gua Gua terbentuk pada dasarnya karena masuknya air ke dalam tanah. Berikut ini tahapan proses terbentuknya gua :
 a. Tahap awal, air tanah mengalir melalui bidang rekahan pada lapisan batu gamping menuju ke sungai permukaan.  Mineral-mineral yang mudah larut dierosi dan lubang aliran air tanah tersebut semakin membesar.
 b. Sungai permukaan lama-lama menggerus dasar sungai dan mulai membentuk jalur gua horisontal.
 c. Setelah semakin dalam tergerus, aliran air tanah akan mencari jalur gua horisontal yang baru dan langit-langit atas gua tersebut akan runtuh dan bertemu sistem gua horisontal yang lama dan membentuk surupan (sumuran gua).
Ornamen dan Keindahan Gua
                     Bentuk ornamen-ornamen gua merupakan keindahan alam yang jarang kita jumpai di alam terbuka. Di tengah kegelapan abadi proses pengendapan berlangsung hingga membentuk ornamen-ornamen gua ( speleothem ). Proses ini disebabkan karena a ir tanah yang menetes dari atap gua mengandung lebih banyak CO2 daripada udara sekitarnya. Dalam rangka mencapai keseimbangan, CO2 menguap dari tetesan air tersebut. Hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah asam karbonat, yang artinya kemampuan melarutkan kalsit menjadi berkurang. Akibatnya air tersebut menjadi jenuh kalsit (CaCO3) dan kemudian mengendap.
Berbagai ornamen gua yang sering di jumpai :
* Stalaktit ( stalactite )
* Stalagmit ( stalagmite )
* Tiang ( column )
* Tirai ( drapery )
* Teras-teras travertin
* Geode (batu permata)
* Stalaktit ( stalactite )
  Terbentuk dari tetesan air dari atap gua yang mengandung kalsium karbonat (CaCO3 ) yang mengkristal

Berikut ini adalah reaksi kimia pada proses pelarutan batu gamping :
CaCO3 + CO2 + H2O à Ca2 + 2HCO3

Stalakmit ( stalacmite )
Merupakan pasangan dari stalaktit, yang tumbuh di lantai gua karena hasil tetesan air dari atas
Tiang ( Column )
Merupakan hasil pertemuan endapan antara stalaktit dan stalakmit yang akhirnya membentuk tiang

Irisan geoode memperlihatkan lingkaran-lingkaran pertumbuhan mineral kuarsa hasil pengendapan air tanah dalam sebuah rongga batuan :
* Tirai (drapery)
  Tirai (drapery) terbentuk dari air yang menetes melalui bidang rekahan yang memanjang pada langit-langit yang miring hingga membentukendapan cantik yang berbentuk lembaran tipis vertikal.
* Teras Travertin
 Teras Travertin merupakan kolam air di dasar gua yang mengalir dari satu lantai tinggi ke lantai yang lebih rendah, dan ketika mereka menguap, kalsium karbonat diendapkan di lantai gua
* Geode
  Batu permata yang terbentuk dari pembentukan rongga oleh aktifitas pelarutan air`tanah. Kemudian dalam kondisi yang berbeda terjadi pengendapan material mineral (kuarsa, kalsit dan fluorit) yang dibawa oleh air`tanah pada bagian dinding rongga.
Kehidupan Gua
Ciri-ciri Organisme Gua
Kondisi lingkungan gua yang telah kehilangan cahaya dan relatif stabil dengan suhu rendah dan kelembaban yang tinggi, berbeda dengan kondisi lingkungan di luar gua dimana semua kehidupan didapatkan dari sinar matahari, sehingga dianggap sebagai ekosistem tersendiri walaupun hanya seluas sistem perguaan tersebut. Kondisi lingkungan gua yang telah kehilangan cahaya dan relatif stabil dengan suhu rendah dan kelembaban yang tinggi, berbeda dengan kondisi lingkungan di luar gua dimana semua kehidupan didapatkan dari sinar matahari, sehingga dianggap sebagai ekosistem tersendiri walaupun hanya seluas sistem perguaan tersebut.
Berikut ini ciri-ciri organisme gua :
  1. Tubuh tidak berpigmen.
  2. Waktu reproduksinya tertentu.
  3. Mempunyai alat gerak yang ramping dan panjang (Jangkrik gua mempunyai antena 20-21 mm).
  4. Mempunyai alat indera (alat penggetar) yang sudah berkembang.
  5. Mata tereduksi atau hilang sama sekali.
  6. Metabolismenya lamabat karena kurangnya suplai makanan.
  7. Dapat beradaptasi dengan lingkungan kelembaban yang tinggi.

Zonasi Kehidupan Gua berdasar Adaptasi
           Gua digambarkan sebagai pulau dengan kumpulan organismenya masing-masing. Dalam klasifikasi klasik, organisme gua dibedakan berdasarkan
tingkat adaptasinya terhadap lingkungan gua yaitu:
1. Trogloxene adalah organisme yang hidup di dalam gua namun tidak pernah menyelesaikan seluruh siklus hidupnya di dalam gua. Kelelawar salah satu contoh hewan trogloxene.
2. Troglophile adalah organisme yang menyelesaikan seluruh siklus hidupnya di dalam gua, namun individu yang lain dari jenis yang sama juga hidup di luar gua, seperti: salamander, cacing tanah, kumbang dan crustacea .
3. Troglobite adalah organisme gua sejati dan hidup secara permanen di zona gelap total dan hanya ditemukan di dalam gua. Contoh : ikan Amblyopsis spelaeus, Puntius sp, Bostrychus sp.
Zonasi Kehidupan Gua berdasar Cahaya Ekosistem gua
memiliki ciri khas terbatas dengan absennya cahaya matahari, iklim yang hampir seragam, temperatur yang konstan sepanjang tahun dan kelembaban relatif yang tinggi dan konstan. Berdasarkan ketersediaan cahaya matahari, gua memiliki tiga zonasi :
 1. Zona mulut atau zona terang ( entrance zone ). Pada zona ini terdapat cahaya matahari langsung dan iklim gua sangat terpengaruh oleh faktor luar gua.
 2. Zona senja atau zona remang-remang ( twilight zone ) adalah zona dengan cahaya matahari tidak langsung, berupa pantulan cahaya dari zona mulut. Iklim sedikit terpengaruh oleh kondisi luar gua.
 3. Zona gelap total ( dark zone ) adalah zona dimana tidak ada cahaya sama sekali. Organisme gua sejati hidup di zona ini.
Potensi Kawasan Karst
Penambangan Batu Gamping di Kawasan Karst
           Kawasan karst merupakan bentang alam yang unik dan langka. Karena terbentuk dengan proses yang berlangsung lama dan hanya di jumpai pada daerah-daerah tertentu, sudah barang tentu kawasan karst menjadi obyek eksplorasi dan eksploitasi manusia yang tidak pernah merasa puas. Secara umum kawasan karst mempunyai berbagai potensi yang bermanfaat antara lain :
* Potensi Ekonomi
* Potensi Sosial
* Potensi Ilmu Pengetahuan
Air liur dari burung walet yang bernilai tinggi
Gua dengan segala keindahannya merupakan ciptaan Tuhan yang tiada taranya. Setiap inci dari ornamen gua terbentuk dari proses yang berlangsung puluhan hingga ratusan tahun. Selain itu penghuni gua yang khas mengandung potensi yang sangat tinggi jika dimanfaatkan secara benar dan bijak. Maukah kita melihat warisan dunia yang indah ini rusak karena tergusur industri semen atau rusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Untuk lebih jauh dan lebih dalam mengenal gua dan penghuninya, cobalah Anda sesekali mengunjungi wisata-wisata gua yang ada di Indonesia atau Anda dapat menemukan berbagai informasi perkembangan karst Indonesia di www.indocaver.org , www.subterra.or.id atau www.karst.or.id

Mading 3D

Ini aku Bersama Rekan Rekan SMSR JOGJA, Saat Juara Mading 3D Tahun 2011, dan Madingnya Berbentuk TUGU JOGJA, yang berada di belakang kami :) sedangkan saya sendiri yang pakai Stereofom yang di pojok :) kenangan!


26 Januari, 2012

Download Browser Google Chrome Offline

Cara Download Browser Google Chrome Offline Installer hanya ada di sini :

DOWNLOAD HERE

Ikuti Aja Step Stepnya kawand
ada dua pilihan :

Berbagi untuk Sahabat Blogger! Semoga Bermanfaat

Salam



Ma'ruf Cahyadi

Kompetisi WEB Kompas MuDA & Pertamina


SUSUR GUA CERME 2012


 Mbantul- Penelusuran Gua (Susur gua) merupakan salah satu kegiatan KRIDA Satuan Karya Pramuka Wanabakti, hari ini Saka Wanabakti Kota Jogja melakukan penelusuran gua Cerme salah satu gua yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 22 Januari 2012 ini di ikuti oleh 39 Peserta yang berasal dari Warga Saka Wanabakti Jogja dan kakak kakak lain dari pangkalan sekolah di Kota Yogyakarta, meski kegiatan ini tidak di beritahukan ke sekolah secara langsung tapi dengan jumlah peserta tersebut menunjukkan bahwa kegiatan ini sangat menarik minat kakak kakak.
Penelusuran gua ini tidak lepas dari kegiatan Konservasi dalam kawasan Karst yang ada di perbukitan seribu, mengingat para penelusur penelusur lain meninggalkan sampah/barang di dalam gua maka kami anggota saka wanabakti membersihkan barang barang yang dapat mengganggu ekosistem gua Cerme ini. Perlu di ketahui gua cerme ini terletak di Dusun Srunggo, Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bantul dan memiliki panjang kurang lebih 1,5 Km. Kondisi gua cerme untuk sekarang ini pada musim penghujan membuat debit air dalam gua naik hingga pinggang, dan salah satu hal lagi, di dalam gua cerme juga berlumpur yang sedikit menyulitkan penelusuran gua akan tetapi tidak menyurutkan niat penelusuran dari kami swb jogja. Kami melakukan penelusuran gua ini dengan membawa beban barang bawaan? Kok bisa? Nah kita menggunakan Packing basah dalam membawa tas/ransel, ini sebuah tantangan mengingat kondisi gua yang basah.(Ma’ruf Cahyadi)
Sekian di lanjut dengan berita berita menarik dari kami… jangan lupa add facebook kami di
FACEBOOK SWB JOGJA KLIK HERE

Artikel di Website Salah Satu organisasi yang saya ikuti

Gotong Royong Wana #01


  Pleret, Bantul – Tim Saka Wanabakti yang di komando oleh kak Asih hari ini Selasa (24/1) menjadi tim Gotong Royong Wana membatu pembersihan lokasi tanah longsor yang menimpa rumah Pak Walijan di desa Guyangan, Wonolelo, Pleret, Bantul, Yogyakarta. Desa ini yang sudah kami anggap desa binaan saka wanabakti karena di tahun 2010 kita pernah mengadakan penanaman di desa ini. Lokasi yang merupakan pegunungan rentan akan bencana tanah longsor, dan untuk kali ini tim yang di beri nama Gotong Royong Wana 01 ikut membaur bersama FPRB dan Warga setempat untuk membersihkan pekarangan warga yang terkena tanah longsor dengan di Ontor dengan Air.
Tim kali ini beranggotakan 13 orang dengan Laki laki 4 orang dan perempuan 9 orang, meski banyak perempuannya tapi tenaganya Super, meski tidak bisa membersihkan secara menyeluruh karena terkendala waktu karena 90% yang ikut adalah kalangan pelajar SMA, dan kami mulai membatu mulai jam setengah 4 sore sampai habis adzan Maghrib. Meskipun pakaiannnya ada atribut pa*ta* yang di pinjami dari warga tapi itu hanya pakaian buat di lapangan dan buat menghindari baju kotor karena sebagian tidak membawa baju ganti dikarenakan langsung dari sekolah. Ingat KITA PRAMUKA TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN POLITIK. Dan aksi kali ini mendapat tanggapan positif dari warga setempat. Dan di tunggu aksi Kita Selanjutnya. (Ma’ruf Cahyadi)

Lana Wanageng Lestari Bangsa
Artikel saya yang di muat dalam 
http://sakawanabaktijogja.tk/2012/01/gotong-royong-wana-01/